Kamis, 21 Juni 2012

Bagaimana Konsep Perancangan Kawasan Perdagangan dan Jasa Pasar Bintoro ?


Konsep Perancangan Makro
Kecamatan Demak merupakan kecamatan dengan hirarki pelayanan tertinggi diantara kecamatan lain di Kabupaten Demak. Sebagai pusat aktivitas, Kecamatan Demak mempunyai satu aktivitas yang menonjol dibandingkan aktivitas lainnya yaitu aktivitas pariwisata. Banyaknya potensi pariwisata terutama wisata religi dan wisata alam yang tersebar di seluruh penjuru Kecamatan Demak membuat aktivitas pariwisata bekembang lebih cepat disbanding aktivitas lainnya. Hal tersebut menimbulkan kesenjangan antara aktivitas pariwisata dengan aktivitas lain yan perkembangannya cenderung lambat. Maka dari itu dibutuhkan integrasi dan keterpaduan antar aktivitas yang terdapat di Kecamatan Demak sehingga saling menstimulasi perkembangannya satu sama lain dan akhirnya mampu menjadi katalisator perkembangan wilayah Kecamatan Demak. Dalam perpaduan antar aktivitas tersebut, aktivitas pariwisata sebagai aktivitas yang paling menonjol dijadikan tumpuan yang berperan sebagai stimulant bagi perkembangan aktivitas lainnya. Oleh karena itu, diambil konsep perancangan makro “Kota Terpadu Berbasis Pariwisata” di Kecamatan Demak untuk menciptakan suatu integrasi antar aktivitas dengan berbasis aktivitas pariwisata sehingga mampu menjadi katalisator pertumbuhan wilayah Kecamatan Demak.
2.    Konsep Perancangan Mikro
Sesuai dengan rencana pola ruang dan rencana zonasi yang tercantum pada  RDTRK Demak, kawasan perdagangan dan jasa Pasar Bintoro berada pada Blok II pada yang merupakan kawasan pengembangan aktivitas perdagangan dan Jasa dengan skala pelayanan lokal dan regional. Maka konsep yang akan dikembangkan adalah perancangan kegiatan perdagangan terpadu pasar bintoro sebagai penunjang aktivitas pariwisata di kecamatan demak yang tidak terbatas pada revitalisasi atau redesain pasar bintoro namun lebih ke penataan ruang perdagangan dan jasa Kawasan Pasar Bintoro dan mengembangkannya secara terintegrasi dengan aktivitas pariwisata di Kecamatan Demak sehingga dapat menstimulasi perkembangan aktivitas masyarakat dan perkembangan wilayah secara keseluruhan.
Tujuan dari konsep perancangan kawasan perdagangan dan Jasa Pasar Bintoro adalah Menciptakan kawasan perdagangan dan jasa yang terintegrasi dengan aktivitas disekitarnya sehingga mampu menarik minat investor guna menunjang aktivitas Pariwisata di Kecamatan Demak. Hal tersebut memanfaatkan potensi kawasan bersejarah Kesultanan Demak sebagai daya tarik untuk mengembangkan aktivitas perdagangan dan pariwisata yang ada di dalamnya. Maka dari itu, perancangan tidak hanya terfokus pada aktivitas perdagangan dan jasa di Pasar Bintoro melainkan memperhatikan pengembangan aktivitas lain seperti Pedagang Kaki Lima (PKL), perkantoran, dan rumah toko (ruko) di kawasan sekitarnya. Dengan adanya integrasi dari beberapa macam aktivitas tersebut, maka diharapkan akan tercipta suatu kawasan yang dapat hidup di sepanjang hari selama 24 jam sehingga dapat menjadi katalisator pertumbuhan baik bagi pertumbuhan kawasan itu sendiri maupun kawasan lain di sekitarnya. Adanya dukungan bagi kawasan pariwisata juga diharapkan dapay menjadi katalisator bagi pertumbuhan aktivitas pariwisata di Kota Demak bahkan Kabupaten Demak secara keseluruhan.
Selain memanfaatkan potensi potensi kawasan bersejarah Kesultanan Demak yang berada di dekatnya, perancangan Kawasan perdagangan dan Jasa di Pasar Bintoro memanfaatkan identitas Kabupaten Demak sebagai kota wali. Suasana yang religius didukung dengan perilaku sebagian masyarakat yang memegang teguh ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-harinya, maka diambil tema perancangan “Islamic Trade Center” atau pusat perdagangan dan jasa bernuansa Islami di Kelurahan Bintoro. Justifikasi tema tersebut adalah perancangan kawasan yang bernuansa atau memiliki arsitektur yang kental dengan budaya Islam. Jadi, nuansa Islami ditonjolkan dari bentuk fisik arsitektur bangunan, landmark kawasan, infrastruktur pendukung, street furniture, hingga jenis aktivitas yang berada di dalamnya. Sistem perniagaan masih mempertahankan sistem konvensional dan tidak menganut sistem syari’ah Islam mengingat kawasan tersebut dirancang untuk segala lapisan dan golongan masyarakat, bukan hanya masyarakat Islam saja. Nuansa Islami dimaksudkan untuk membentuk identitas lokasi sebagi pendukung identitas Kabupaten Demak sebagai kota wali serta menciptakan suatu wadah aktivitas dengan ciri khas tersendiri yang tidak ditemui di tempat lain. Dengan adanya ciri khas tersebut, maka diharapkan menarik minat wisatawan untuk datang ke Kawasan Pasar Bintoro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar